Rabu, 16 Mei 2012

LUMPUR AKTIF

Oxidation Ditch


Oxidation ditch adalah salah satu proses lumpur aktif, akan tetapi bentuk tangki aerasinya oval seperti gambar 7 dan limbah cair dan lumpur aktif memutar dalam tangki tersebut dengan surface aerator atau mixer/aerator yang lain.
Dalamnya oxidation ditch 1 – 3 m dan lebar (satu jalur) nya 2 – 6 m. Seperti extended aeration proses, oxidation ditch juga dioperasikan dengan BOD loading yang rendah, maka menghasilkan excess sludge lebih sedikit dari proses lumpur aktif. Proses ini bisa dioperasikan dalam kondisi stabil dan bertahan fluktuasi loading dan juga fluktuasi temperatur.
Karena tergantung pada posisi dalam ditch konsentrasi DO (Dissolved Oxygen, Oksigen terlarut) berbeda, sehingga bisa mengadakan tidak hanya reaksi aerobik, akan tetapi reaksi anaerobik,maka bisa menghilangkan nitrogen sampai derajat tertentu.
gb775

Constructed Wet Land

Constructed Wet Land (arti harafiah nya adalah Lahan Basah yang Sergaja Dibuat) adalah salah satu sistem pengolahan limbah yang prinsipnya cenderung meniru proses purifikasi yang terjadi di alam.
Sistem ini banyak digunakan untuk penanganan limbah domestik komunal dan limbah pertanian.
Salah satu prasyarat yang diperlukan adalah tersedianya lahan. Untuk limbah industri sistem ini hanya dapat digunakan untuk Post Treatment atau proses akhir. Karena beban limbah industri lazimnya cukup tinggi hingga akan terjadi penyumbatan (clogging) bila sistem ini digunakan pada tahap awal.

Sistem Pengolahan

Terdapat beberapa tipe sistem pengolahan dasar (basic treatment system) yang masuk katagori “constructed wet land:
a) Treatment diatas permukaan tanah
b) Filtrasi dergan aliran vertikal
c) Filtrasi dengan aliran horizontal
Treatment diatas permukaan dilakukan dengan menyebarkan air limbah secara teratur diatas permukaan tanah dibentuk sedemikian hingga contour nya bertingkat-tingkat sesuai dengan desain.
Penyebaran air limbah sendiri biasanya dilakukan dengan sprinkler. Tetapi pola demikian membutuhkan lahan yang cukup luas hingga kurang cocok untuk limbah industri. Karena lahan di kawasan industri biasanya terbatas dan mahal hingga penerapan pola ini tidak feasible.


Proses Lumpur Aktif (Activated Sludge Process)

Sudah dikembangkan pada 1910 an di Eropa dan Amerika Serikat, karena efisien dan ekonomis, proses Lumpur aktif mulai banyak digunakan dan menjadi proses aerobik yang paling popular.Istilah “lumpur aktif” sering diartikan sebagai nama proses itu sendiri dan juga sering diartikan sebagai padatan biologik yang merupakan motor di dalam proses pengolahan.
gb7711
Seperti pada gambar diatas, sesudah equalization tank di mana fluktuasi kwalitas/ kwantitas influen diratakan, limbah cair dimasukkan ke dalam tangki aerasi di mana terjadi pencampuran dengan mikroorganisme yang aktif (lumpur aktif). Mikroorganisme inilah yang melakukan penguraian dan menghilangkan kandungan organik dari limbah secara aerobik.
 Oksigen yang dibutuhkan untuk reaksi mikroorganisme tersebut diberikan dengan cara memasukkan udara ke dalam tangki aerasi dengan blower.Aerasi ini juga berfungsi untuk mencampur limbah cair dengan lumpur aktif, hingga terjadi kontak yang intensif.Sesudah tangki aerasi, campuran limbah cair yang sudah diolah dan lumpur aktif dimasukkan ke tangki sedimentasi di mana lumpur aktif diendapkan, sedangkan supernatant dikeluarkan sebagai effluen dari proses.
Sebagian besar lumpur aktif yang diendapkan di tangki sedimentasi tersebut dikembalikan ke tangki aerasi sebagai return sludge supaya konsentrasi mikroorganisme dalam tangki aerasinya tetap sama dan sisanya dikeluarkan sebagai excess sludge.
gb7721

Tidak ada komentar:

Posting Komentar